Sebagai perbandingan, jumlah setara 271 miliar rupiah tersebut sama dengan anggaran DKI Jakarta untuk bonus atlet peraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016.
Owner of the New England @Patriots, Robert Kraft, recently visited his new acquisition, the @BostonUprising Overwatch League team. Are you paying attention to esports yet? https://t.co/6U1Qwc4RyV via @MailSport
— Mail Online Esports (@MailEsports) November 23, 2017
Langkah tersebut diikuti oleh pemilik Miami Dolphins.
Beberapa bulan kemudian, salah satu pemilik Golden State Warriors, Joe Lacob, membeli tempat di liga League of Legends Amerika Utara.
Selain mereka, Milwaukee Bucks, Cleveland Cavaliers, dan Houston Rockets juga punya bagian besar di konstelasi eSports Amerika Serikat dan Utara.
"Mereka yang berinvestasi dan membangun aset di esports melihat ke jangka waktu tiga, lima, dan 10 tahun. Saya pikir pergerakan ini akan berlanjut karena dinamika ekonomi di balik franchise olahraga," tutur Rob Moore, mantan wakil chairman Paramount Pictures yang kini terlibat di dalam esports.
Menariknya, Moore mempunyai koneksi dengan tim Premier League, Arsenal.
Hal ini karena ia menukangi organisasi Phoenix1 yang membawahi Los Angeles Gladiators, tim Overwatch League milik Stan dan Josh Kroenke, pemegang saham mayoritas Arsenal.
Ia pun memberi prediksi mengenai tahun 2018 yang ia anggap akan krusial bagi masa depan esports.
"Jika Anda melihat ke belakang dunia esports dalam 5 atau 10 tahun dari sekarang, tahun 2018 mungkin akan menjadi tahun di mana esports benar-benar berevolusi menjadi kompetisi olahraga akbar," ujar Moore lagi.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | dotesports.com |
Komentar