Petinju kelas berat Inggris, Anthony Joshua, mengaku tertarik untuk berkarier di dunia politik setelah pensiun dari tinju.
Namun, hal itu sepertinya tidak bakal terjadi dalam waktu dekat, mengingat Joshua masih berusia 28 tahun.
Saat ini, Joshua sedang berada dalam puncak kariernya dengan memegang sabuk juara dunia tinju kelas berat versi IBF, IBO, dan WBA.
"Saya memiliki ketertarikan dan saya telah belajar banyak melalui tinju dalam hal seperti masalah dunia dan apa yang penting bagi saya dan apa yang penting bagi minoritas karena dari situ saya berasal," kata Joshua yang dilansir BolaSport.com dari BoxingScene.
Memulai karier tinju sejak muda, membuat Joshua tidak memiliki pendidikan yang tinggi.
(Baca juga: Meski Dapat Dukungan Penuh dari Ducati, Danilo Petrucci Tak Yakin Bisa Kalahkan Marc Marquez)
Hal itu terjadi karena Joshua lebih memilih untuk fokus pada karier tinjunya.
"Saya memiliki suara, tetapi ingat, saya mengorbankan pendidikan untuk mengikuti karier olahraga. Jadi apa yang saya katakan tidak selalu menjadi fakta dan sudut pandang saya tidak akan selalu berasal dari sudut pandang pendidikan, melainkan dari kenyataan," ucap Joshua.
"Karena saya tidak pergi ke sekolah, saya tidak mendidik diri sendiri, saya belum berada di kelas, dan saya telah berda di jalanan bersama orang-orang setiap hari sejak saya masih muda," kata Joshua.
"Jadi saya memiliki minat, tetapi saya tidak mengatakan bahwa saya dapat menjalankan negara ini. Hanya, saya pikir saya bisa mengatakannya," ujar Joshua menambahkan.
Sebelumnya, ada beberapa petinju yang memutuskan menjadi politisi seusai gantung sarung tinju, yakni Vitali Klitschko dan Manny Pacquiao.
Vitali Klitschko saat ini menjabat sebagai wali kota Kiev, Ukraina, sedangkan Manny Pacquiao menjadi senator di negara asalnya, Filipina.
| Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
| Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar