Satu hal yang menjadi sorotan terkait kapasitas penonton adalah sistem nomor kursi di Istora.
"Total pengunjung yang tercatat pada laga final adalah 5.627. Jumlah itu dari yang membeli tiket maupun para suporter, ofisial, dan tamu undangan," kata Budiharto.
"Kapasitas venue ini menjadi pelajaran. Kami masih coba menata beberapa tempat yang masih belum ideal. Pengaturan penonton, gedung, dan seat number, kami masih raba-raba," tutur dia.
(Baca juga: Sarana dan Prasarana yang Membuat Istora Benar-benar Terlihat Baru)
Dari segi fasilitas pengunjung, hal yang masih menjadi sorotan adalah toilet dan musala (tempat ibadah salat).
Toilet di Istora memang masih baru, tetapi beberapa di antaranya ada yang belum bisa digunakan dan tidak tersedia tisu.
Untuk musala, sebagian pengunjung menilai terlalu kecil sehingga kerap terjadi antrean panjang.
Dengan segala keluhan dan catatan tersebut, Budiharto masih optimistis penyelenggaraan turnamen berikutnya bisa lebih baik.
Hal itu akan dibuktikan saat penyelenggaraan Indonesia Open 2018 yang bakal berlangsung pada awal Juli mendatang.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar