Poin kemenangan pertama berhasil disumbang pemain tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, pada laga final Kejuaraan Beregu Asia 2018.
Jonatan yang tampil sebagai tunggal kesatu mampu mengalahkan wakil China, Shi Yuqi, dengan skor 16-21, 21-17, 21-18 di Stadium Sultan Abdul Halim, Alor Setar, Kedah, Malaysia, Minggu (11/2/2018).
Perjuangan Firman Abdul Kholik melawan Lee Dong-keun (Korea Selatan) pada babak semifinal ternyata menjadi sumber motivasi Jonatan.
Pada saat berlaga melawan Shi Yuqi, Jonatan tertinggal satu gim terlebih dahulu.
Pebulu tangkis yang akrab disapa Jojo itu lalu memenangi gim kedua dan memaksa terjadinya rubber game.
Pada gim ketiga, Jonatan sempat berada di ujung tanduk setelah tertinggal 13-18 dari Shi Yuqi.
Saat tertinggal itu, Jonatan teringat Firman yang bisa memenangkan pertandingan saat tertinggal 14-20 pada gim ketiga dari Lee.
"Waktu angka 13-18 itu, saya ingat Firman. Dia waktu itu bisa menang dari ketertinggalan 14-20, saya juga bisa," kata Jonatan setelah pertandingan, dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Semalam waktu Firman ketinggalan itu, saya sempat berpikir apa sampai di sini saja perjuangan saya dan teman-teman, tetapi Tuhan berkata lain, saya dikasih kesempatan lagi bertemi Shi Yuqi hari ini," ucap Jonatan lagi.
Jonatan pun sangat bersyukur bisa menyempurnakan penampilannya pada kejuaraan kali ini.
"Saya bersyukur bisa konsisten menyumbang angka bagi tim dari babak penyisihan hingga ke final," kata Jonatan.
Perfect Jojo!#BATC2018 pic.twitter.com/bctQrBntMv
— BADMINTON INDONESIA (@INABadminton) February 11, 2018
Lebih lanjut, Jojo lalu menceritakan perjuangannya melawan Shi Yuqi pada laga final.
"Pada gim pertama, pola permainan saya jauh dari yang sudah saya rencanakan. Melawan Shi harus lebih pintar, karena dia kuat sekali, apalagi shuttlecock-nya jauh lebih berat dari kemarin dan dia suka dengan kondisi begini," ujar Jojo.
"Lalu saya berpikir, saya dan dia sama-sama muda, sama-sama kuat, dia bisa lakukan apa yang saya bisa lakukan, jadi saya juga bisa lakukan apa yang dia lakukan," kata Jonatan Christie.
Setelah Jonatan, pasangan ganda Mohammad Ahsan/Angga Pratama juga menyumbang poin kemenangan.
Namun, keunggulan Indonesia terpangkas menjadi 2-1 setelah pemain tunggal China, Qiao Bin, mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting dengan skor 21-12, 11-21, 21-14.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar