"Pak Imam Nahrawi apa Kemenpora tidak bisa membantu Kompas TV dalam membeli hak siar bulu tangkis tahun ini karena harga hak siar 2 kali lipat lebih mahal? Tahun lalu Kompas sangat konsisten dalam menyiarkan olahraga yang paling berprestasi ini. Mohon bantuannya, Pak," tulis @wrdmnsr, Minggu (11/2/2018).
Permintaan tolong yang diajukan oleh akun @wrdmnsr disertai dengan foto tentang negosiasi Kompas TV.
Pak @imam_nahrawi apa Kemenpora tidak bisa membantu Kompas tv dalam membeli hak siar bulutangkis tahun ini krn harga hak siar 2x lipat lbh mahal pak? Tahun lalu kompas sangat konsisten dlm menyiarkan olahraga yg paling berprestasi ini pak.. Mohon bantuannya Pak pic.twitter.com/yCUwAKSkWb
— . (@wrdmnsr) February 11, 2018
Setelah mengunggah cuitan tersebut, banyak warganet yang turut berkomentar.
Imam Nahrawi juga memberikan tanggapan dengan menyukai kiriman @wrdmnsr tersebut.
Sementara untuk netizen lain, turut mendukung aksi yang dilakukan oleh @wrdmnsr.
"Joko Widodo, Kemepora RI, dan Imam Nahrawi semoga pertandingan bulu tangkis bisa disiarkan kembali," tulis @azkureza92.
Ada pula warganet yang memberikan solusi.
"Kalau TV swasta tidak bersedia, TVRI yang miliki pemerintah," komentar @Jaladri6.
Selanjutnya akun @JOKOPRAWOTO, "Minta tolong, Pak, agar badminton bisa dilihat di televisi."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Twitter.com/@wrdmnsr |
Komentar