“Klub-klub tertarik dengan sistem yang diterapkan karena baru pertama kali dilaksanakan. Kami juga tetap menunjukkan kepedulian membina pemain usia muda,” jelasnya Koesrin.
(Baca Juga: Sandiaga Uno Berjanji Pemprov DKI Akan Benahi Trotoar GBK)
Banyak klub yang sesungguhnya ingin mengikuti kejuaraan. Hanya, mereka terbentur dengan peraturan itu. Kejuaraan itu sendiri diikuti enam klub, PTM Ancol Barat (Jakarta), Punglor Sleman (DIY), YP Temanggung (Jawa Tengah), Binora Klaten, (Jawa Tengah), Dwi Bengawan Solo (Jawa Tengah).
“Persaingannya sangat ketat karena ini kejuaraan untuk pemain usia dini. Tapi klub seperti Ancol Barat sudah pasti diperhitungkan sebagai unggulan. Begitu pula Dwi Bengawan dan tentu saja Sukun,” kata Edie Pramuji, pelatih PTM Sukun.
Dengan menggunakan sistem setengah kompetisi, semua tim akan saling bertemu. Di babak penyisihan, lima nomor yang dipertandingkan tetap diselesaikan meski kedudukan sudah 3-0.
“Meski satu tim sudah menang 3-0, pertandingan dilanjutkan sampai selesai. Kecuali di final, bila sudah skor 3-0 atau 3-1, pertandingan dinyatakan sudah selesai,” tukas Edie.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar