Kualifikasi untuk disiplin tunggang serasi akan dilaksanakan 9-11 Maret (Arthayasa Stables), 27-29 April (APM Equestrian Centre), 12-13 Mei (Arthayasa Stable), dan 8-10 Juni (APM Equestrian Centre).
Untuk jumping, 9-11 Maret (Arthayasa Stables), 25-26 April (APM Equestrian Centre), 4-6 Mei (Arthayasa Stables), dan 8-10 Juni (APM Equestrian Centre).
Pada disiplin lompat rintangan ini target ketinggian adalah 150 cm, namun di kualifikasi akan dijalankan secara bertahap, mulai dari 135 cm, 140 cm, 145 cm dan 150 cm. Kompetisi jumping Asian Games sendiri adalah 150 cm.
Untuk trilomba, empat babak kualifikasi akan di pada 9-11 Maret (Arthayasa Stables), 27-29 April (APM Equestrian Centre), 12-13 Mei (Arthayasa Stables), dan 8-10 Juni (APM Equestrian Centre).
Pada tiga kualifikasi terakhir eventing ini diterapkan standar Persyaratan Kelayakan Minimal atau Minimum Eligibility Requirement (MER)--sebagai disyaratkan Federasi Equestrian Internasional (FEI).
(Baca Juga: 11 Foto Ini Berbicara Banyak di Laga Chelsea Vs Barcelona, Nomor 9 Bikin Terharu)
Para rider eventing memang wajib memiliki standar Persyaratan Kelayakan Minimal atau Minimum Eligibility Requirement (MER) tersebut jika berkompetisi di level global.
Standarisasi MER sebenarnya telah diterapkan FEI sejak lama. Untuk 2017, aturannya telah diperbarui, sebagaimana diterakan dalam FEI Eventing Rule Changes for 2017, termasuk MER untuk kuda dan rider/atlet.
Persyaratan Kelayakan Minimum (MER) dicapai dengan menyelesaikan kompetisi dalam jumlah minimum parameter dari Dressage, Cross-country dan Jumping.
Untuk Dressage, misalnya, tidak lebih dari 67 (atau 55%) poin penalti, sementara untuk Cross-country tidak melampaui 75 detik dari waktu optimal, dan untuk Jumping tidak lebih dari 16 hukuman/penalti.
Selama ini kompetisi eventing di tanah air belum menerapkan standarisasi MER, apalagi eventing sendiri baru dikompetisikan menjelang PON 2016 lampau.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribunnews.com |