Sumber tersebut menambahkan bahwa BWF memiliki cukup bukti pelanggaran yang dilakukan kedua pebulu tangkis tersebut.
(Baca juga: Vietnam Berpeluang Jadi Salah Satu Tuan Rumah Formula 1 2020)
"Biasanya ketika BWF meminta persidangan, setidaknya 75 persen mereka memiliki bukti pelanggaran yang dilakukan," aku sumber itu.
"Sekarang tinggal keahlian kedua pengacara yang ditunjuk membantu klien mereka agar keluar dari masalah ini," ujar sumber tersebut.
Beberapa bukti yang diperoleh oleh BWF mencakup pesan teks dari telepon seluler (ponsel) yang menyarankan kesepakatan pengaturan pertandingan.
Namun, para pengacara masih bisa menentang klaim tersebut jika BWF tidak memiliki izin dari pihak berwenang untuk menguasai ponsel dari para pemain.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar