Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Taufik Hidayat Curhat Perjuangan Berat Sebelum Tampil dan Juara di Olimpiade Athena 2004

By Any Hidayati - Rabu, 28 Februari 2018 | 15:03 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat (kanan) dan Sony Dwi Kuncoro, bereaksi setelah penyerahan medali Olimpiade Athena 2004 di Goudi Olympic Hall, 21 Agustus 2004. Taufik meraih medali emas, sementara Sony mendapatkan medali perunggu.
GOH CHAI HIN/AFP PHOTO
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat (kanan) dan Sony Dwi Kuncoro, bereaksi setelah penyerahan medali Olimpiade Athena 2004 di Goudi Olympic Hall, 21 Agustus 2004. Taufik meraih medali emas, sementara Sony mendapatkan medali perunggu.

Sebelum mencicipi manisnya juara Olimpiade Athena 2004 ternyata ada perjuangan berat di belakang seorang Taufik Hidayat.

Mantan tunggal putra andalan Indonesia tersebut mengakui bahwa dia sempat bermasalah dengan pelatnas jelang bergulirnya Olimpiade Athena 2004.

"Sebelum 2004 pelatih saya sempat pindah ke Singapura," ujar Taufik seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Unlimited.

Pada masa itu, Taufik mengaku sempat mengikuti sang pelatih, Mulyo Handoyo, ke Singapura.

"Saya juga sempat ikut ke Singapura selama tiga bulan dan saya balik lagi ke Jakarta," ucap Taufik menambahkan.

(Baca Juga: Paul George Merasa Trio Oklahoma City Thunder Tidak Diperlakukan Adil oleh Wasit NBA)

Pria berusia 36 tahun tersebut mengaku dirinya diberi pilihan sulit menjelang bergulirnya kualifikasi menuju Olimpiade Athena 2004.

"Satu tahun setengah sebelum Olimpiade pelatih saya tanya, Apa kamu mau juara untuk Olimpiade kali ini atau enggak dan mengikuti program latihan dia?" tutur Taufik.

Ayah dua anak tersebut mengakui bahwa saat itu dia hampir saja gagal lolos kualifikasi Olimpiade Athena 2004.


Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat, merayakan kemenangan bersama pelatihnya, Mulyo Handoyo, setelah memastikan diri meraih medali emas Olimpiade Atlanta 2004. Taufik meraihnya setelah mengatasi wakil Korea Selatan, Shon Seung-mo, 15-8, 15-7 pada final yang berlangsung di Goudi Olympic Hall, 21 Agustus 2004.(GOH CHI HIN/AFP PHOTO)


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Badminton Unlimited
REKOMENDASI HARI INI

Siap Bersaing, Alfriyanto Nico Bertekad Rebut Tempat Utama di Timnas Indonesia untuk ASEAN Cup 2024

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136