Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (Badminton Association of Malaysia/BAM) sedang mendapat pukulan yang cukup telak.
Pasalnya dua pebulu tangkis Malaysia, Zulfadli Zulkifli dan Tan Chung Sean, diduga terlibat skandal match fixing.
Zulfadli Zulkifli dan Tan Chung Sean dituduh terlibat pengaturan skor dalam enam turnamen dalam rentang waktu 2013-2016 berdasarkan laporan pebulu tangkis lain.
Selain di Malaysia, ternyata kasus serupa pernah dilakukan oleh seorang pebulu tangkis asal Indonesia.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto, saat ditemui di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (1/3/2018).
(Baca Juga : Tahun Lalu, Ada Pebulu Tangkis Indonesia yang Terlibat Pengaturan Skor)
"Sebenarnya kemarin ada pemain Indonesia yang terindikasi (pengaturan skor). Kami sudah banned dia pada tahun lalu," kata Budiharto kepada BolaSport.com.
"Pemain bersangkutan sudah disidang BWF dan langsung kami banned. Kami tak peduli dia pelatnas atau non-pelatnas, pokoknya selama dia pemain Indonesia dan ketahuan melakukan match fixing, ya selesai."
Langkah tegas yang diambil PBSI ini mengingatkan saat induk cabor badminton di Indonesia itu menangani kasus "Bulu Tangkis Gajah".
Meskipun merupakan dua hal yang berbeda, namun match fixing dan bulu tangkis gajah (pada Olimpiade London 2012) sama-sama mencederai makna sportivitas dalam olahraga.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar