Ketimbang para nomor 1 dunia lainnya, Tai Tzu Ying merupakan atlet yang memiliki rekor pemegang puncak takhta dengan durasi terlama.
Tunggal putri Taiwan tersebut tercatat memegang rekor sebagai pemain nomor 1 dunia selama 65 minggu atau hampir dua tahun.
Tai Tzu Ying pertama kali menyandang gelar ratu tunggal putri dunia pada 1 Desember 2016 dan sejak saat itu tak ada satu pun pemain yang mampu menggesernya.
Hingga pekan ke-9 musim 2018, Kamis (1/3/2018), Tai Tzu Ying masih tetap kokoh berada di puncak klasemen tunggal putri BWF.
Hal ini tentu saja membuat banyak orang bertanya-tanya resep rahasia menjadi tunggal putri nomor 1 dunia.
(Baca Juga: Marc Marquez Tidak Punya Pilihan Lain Selain Memperbarui Kontrak dengan Repsol Honda)
"Saya merasa bahwa menjadi nomor 1 adalah pencapaian yang saya impikan dari dulu," ujar Tai Tzu Ying seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Unlimited.
Menurut pemain yang mendapat julukan Ratu Bulu Tangkis tersebut peringkat 1 dunia merupakan tujuan semua atlet.
"Itu adalah tujuan yang ingin diraih oleh setiap atlet. Tentu saja itu sangat baik karena saya dapat meraih tujuan tersebut," ucap dara 23 tahun tersebut menambahkan.
Meski mengaku bahagia, Tai Tzu Ying tak mau terjebak dalam euforia tunggal putri nomor 1 dunia.
"Namun, hal yang paling penting adalah tetap berlatih dan berkompetisi," kata perempuan berperut sixpack ini menambahkan.
Prinsip inilah yang kemudian membawanya cepat "move on" dari satu turnamen ke turnamen lain dan mengumpulkan lebih banyak poin.
(Baca Juga: Tes Pramusim F1 2018 - Lewis Hamilton Sempurna, McLaren dan Haas Penuh Kejutan)
"Saya merasa ini berkat dukungan dari semua orang dan fokus saya selalu pada turnamen selanjutnya setelah saya menyelesaikan yang sebelumnya," ucap Tai Tzu Ying menegaskan.
Saat ini, Tai Tzu Ying tengah mempersiapkan diri untuk mempertahankan gelar All England yang tahun lalu ia raih.
All England 2018 berlangsung pada 14-18 Maret 2018 di Birmingham, Inggris.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Badminton Unlimited. bwfbadminton.com |
Komentar