Para tokoh bulu tangkis Jawa Timur kini tengah memberikan sorotan atas merosotnya prestasi bulu tangkis Jawa Timur. Penulis: Dya Ayu
Prestasi Jatim dinilai merosot tajam, salah satu indikatornya ialah saat PON Jabar 2016 lalu Jatim gagal meraih medali emas dan hanya mendapat satu perak dan dua perunggu saja.
Menurunnya prestasi ini tentu mengundang keresahan tersendiri bagi para tokoh yang sebelumnya sempat membuat bulutangkis Jatim berjaya pada masanya.
Salah satunya Dewan Penasehat PBSI Jatim Ferry Steward.
Ferry menilai saat ini kebijakan PBSI Jatim dinilai sangat mudah melepaskan bibit atlet berbakat ke klub daerah lain sehingga bukutangkis Jatim saat ini terbilang kekurangan dan nyaris habis.
"Kita lihat, berulang kali Jatim menggelar turnamen disini, tapi sangat jarang ada atlet Jatim yang bisa masuk lebih dari perempat final, apalagi semifinal dan final. Padahal keberhasilan pengurus diukur dari prestasi, kalau prestasinya tidak ada, pengurus itu dianggap gagal menjalankan tugasnya," kata Ferry Steward seperti dikutip Bolasport.com dari Tribun Jatim.
Selain Ferry, Dewan Pakar PBSI Jatim Eddyanto Sabaruddin menelaah, sumber penurunan prestasi ini ditengarai terjadi karena kurangnya perhatian PBSI Jatim pada klub-klub di Jatim.
(Baca Juga: Kronologi Meninggalnya Davide Astori, Pertanda Buruk Muncul Saat Sarapan)
Bahkan PBSI Jatim justru terkesan membiarkan klub daerah lain 'hunting' atlet asli Jatim untuk diboyong membela klub daerah lain.
"Seperti diketahui, ujung tombak pembinaan adalah klub. Klub-klub yang menciptakan atlet berbakat untuk Jatim. Jadi seharusnya klub ini ya harus diperhatikan. Artinya PBSI Jatim harus duduk bersama dengan klub," tutur Eddyanto Sabaruddin.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribun Jatim |
Komentar