"Jangan sampai klub di Jatim ini mati semua. Bisa bahaya kalau klub di Jatim ini mati semua. Kita lihat betapa jayanya klub Jatim saat itu. Dulu kalau ada Kejurnas Jatim mendapat kuota 42 atlet dan selalu minta tambah karena banyak pemain yang ikut, tapi sekarang saya kasih jatah 40 yang ikut hanya 26 atlet," lanjut Eddyanto.
Sementara itu Yacob Rusdianto mantan Sekjen PB PBSI sekaligus ketua umum PB Suryanaga ini berharap adanya perubahan yang signifikan di tubuh PBSI Jatim.
(Baca Juga: Liga Inggris, yang Gemilang dan Mengecewakan Musim Ini)
Sebab baginya yang terpenting saat ini ialah mencari solusi untuk menghentikan penurunan prestasi Jatim, bukan mencari siapa yang salah dalam hal ini.
"PBSI Jatim bisa berubah kalau ada tokoh yang mau berkorban untuk tampil memimpin Jatim. Sebab saat ini sudah tidak ada yang bisa kami banggakan sebagai wakil Jatim. Dulu Jatim mampu melahirkan juara olimpiade, seperti Alan Budi Kusuma, Tri Kusharyanto dan Dwi Sonny Kuncoro," jelas Yacob yang juga mantan Ketua Pengprov PBSI Jatim itu.
Untuk itu, pada Musyawarah Provinsi (Musprov) Pengprov PBSI Jatim yang akan digelar April mendatang, agenda utamanya ialah pemilihan ketua umum baru yang saat ini masih dipegang oleh Oei Wijanarko Adi Mulya.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribun Jatim |
Komentar