Menurut Herry, pola permainan Fajar/Rian tidak berjalan.
"Di pertemuan yang akan datang, saya sudah punya strategi baru untuk Fajar/Rian supaya mengalahkan Inoue/Kaneko. Sebetulnya, Fajar/Rian di German Open itu sudah bagus hasilnya, mereka kalah di final itu bagi saya bukan gagal," tutur Herry.
Sementara itu, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang baru saja berpasangan kembali, dikalahkan Fajar/Rian di babak semifinal.
"Penampilan Ahsan/Hendra di German Open 2018 masih on track dan sesuai harapan. Akan tetapi, masih ada yang harus diperbaiki," ujar Herry.
"Ahsan/Hendra ini pemain senior. Dari segi mental bertanding dan pengalaman sudah cukup lah. Tetapi yang harus diperhatikan itu kesegaran fisik, kekuatan otot, dan kecepatan," aku Herry.
(Baca juga: Kesalahan Servis Gagalkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto Raih Gelar Juara German Open 2018)
Herry mengatakan bahwa Ahsan/Hendra tidak bisa disamakan dengan pasangan Marcus/Kevin dan Fajar/Rian.
"Mereka sudah cukup berumur, jadi kecepatan menurun. Nah, ini yang harus disiasati, bagaimana ke depannya bersaing dengan pemain-pemain muda. Menurut saya sih, tidak terlalu banyak PR nya," ucap Herry.
Adapun pasangan Angga Pratama/Rian Agung Saputro terhenti pada babak kedua.
"Angga/Rian masih belum konsisten, kadang bagus, kadang tidak. Dengan pengalaman, jam terbang mereka, saya rasa kemajuannya tidak signifikan. Kita lihat di All England seperti apa, walaupun harus ketemu Marcus/Kevin pada babak pertama.
All England 2018 akan digelar di Birmingham Arena, Inggris pada 14-18 Maret.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar