Saat King masih aktif bermain bulu tangkis, PB Djarum belum tumbuh sebesar sekarang.
Kesuksesan King lantas membuat Djarum mengukuhkan organisasinya menjadi lebih serius.
Tempat yang tadinya berbasis di Kudus, kini ditumbuhkan di Jakarta dan dibuat menjadi lebih mapan dan profesional.
Setelah King, muncul pula para pebulu tangkis lain binaan PB Djarum, seperti Fung Permadie, Ivana Lie, Alan Budi Kusuma, dan Hariyanto Arbi.
Nama-nama itu kemudian berlanjut pada benih-benih muda yang belakangan sudah dikenal luas publik Indonesia di antaranya Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Mohammad Ahsan, dan yang sedang fenomenal, Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Pencapaian para pahlawan bulu tangkis itu juga sama luar biasanya seperti King.
(Baca Juga: Lee Chong Wei Prediksi Pemain-pemain Muda akan Sulitkan Langkahnya pada Commonwealth Games 2018)
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir misalnya, menjadi pasangan ganda campuran Indonesia yang sukses mendulang medali emas pada turnamen bergengsi sekelas Olimpiade Rio 2016.
Baru-baru ini, Kevin yang berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon juga berhasil menyabet gelar All England Open selama dua kali berturut-turut pada 2016 dan 2017.
Selepas itu, berpuluh-puluh tahun yang akan datang, nama Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, atau bahkan Kevin Sanjaya Sukamuljo mungkin akan menjadi legenda layaknya kita saat menyebut nama Liem Swie King. (Sri Noviyanti)
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Kompas.com/Sri Noviyanti |
Komentar