"Apakah masih perlu pemain asing? Mungkin saja, tapi saya belum tahu detailnya seperti apa," kata Erick, saat ditemui BolaSport.com pada 23 Maret lalu.
Saat ini, Perbasi memang sudah mengumpulkan 24 pemuda Indonesia dari seluruh daerah berusia di bawah 18 tahun untuk masuk dalam program pengembangan menjelang Piala Dunia Basket 2023.
"Saya menghubungi jaringan di tiap daerah. Dalam sekejap mereka menyetor pebasket usia dini dengan postur yang membuat saya senang," katanya.
(Baca juga: Pro-Kontra Mega Proyek Basket Indonesia - Komentar Menpora soal Rencana Perbasi Datangkan Warga Afrika)
Bagaimana tak sumringah, 24 pebasket itu memiliki postur di atas rata-rata orang Indonesia. Bahkan, dalam foto yang ditunjukkan Danny kepada BolaSport.com terdapat salah satu pebasket dengan tinggi 2,04 meter.
Pemuda itu berdiri di samping pebasket naturalisasi asal AS, Jammar Johnson, yang memiliki tinggi 1,96 meter. Jammar terlihat kecil di sampingnya.
Sementara itu, sepuluh pebasket muda Afrika yang akan direkrut Danny pun akan masuk dalam program pengembangan itu. Pada awal April mendatang, Perbasi akan terbang ke Mali, Afrika Barat, untuk memulai misi perekrutan tersebut.
Mereka mengambil sepuluh pebasket untuk memperkuat timnas Indonesia yang mesti lolos kualifikasi Piala Dunia Basket 2023 pada 2021.
Kebutuhan untuk memiliki tim yang kuat muncul setelah Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023 bersama Jepang dan Filipina.
Baca Liputan Khusus Tabloid BOLA dan BolaSport.com:
Pro-Kontra Mega Proyek Basket Indonesia
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar