Rencana Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) dalam mendatangkan maksimal sepuluh orang Afrika menurut sumber BolaSport.com, menyangkut nama anggota FIBA Asia, Erick Thohir.
Nama Ketua Umum Panitia Asian Games 2018 (Inasgoc) ini pula yang menjadi faktor mengapa FIBA memercayakan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023.
Di mata FIBA, Erick memang punya posisi yang baik. Dia adalah pemilik dari tim basket Indonesia, Satria Muda.
Tak hanya itu, pada 2011 ia pun sempat menjadi anggota konsorsium kepemilikan tim basket kenamaan AS, Philadelphia 76ers.
Saat ditanya BolaSport.com, Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Danny Kosasih mengakui bahwa dia telah membicarakan wacana tentang merekrut para pemuda Afrika dengan Erick sejak empat tahun lalu.
"Waktu itu, rencana ini enggak bisa dilakukan karena kami enggak punya duit. Tapi, sekarang memang harus dipaksakan karena kami butuh," kata Danny.
(Baca juga: Pro-Kontra Mega Proyek Basket Indonesia - Perbasi Warganegarakan Sepuluh Orang Afrika untuk Timnas)
"Dengan kedatangan orang Afrika ini, mas Erick minta kami masuk enam besar di kejuaraan FIBA Asia U-16,supaya ranking FIBA timnas kita naik terus" ujar Danny.
Namun, Erick merasa belum pernah membicarakan proyek tersebut dengan Danny. Tapi, ia tak menolak jika Indonesia benar-benar membutuhkan jasa orang Afrika.
"Realitanya, kami pernah membahas bahwa saat ini Perbasi harus menyiapkan tim usia 16 tahun untuk kualifikasi 2021. Katanya. Perbasi sudah mengumpulkan sekitar 20 pemain dengan tinggi rata-rata dua meter," ucap Erick.
"Apakah masih perlu pemain asing? Mungkin saja, tapi saya belum tahu detailnya seperti apa," kata Erick, saat ditemui BolaSport.com pada 23 Maret lalu.
Saat ini, Perbasi memang sudah mengumpulkan 24 pemuda Indonesia dari seluruh daerah berusia di bawah 18 tahun untuk masuk dalam program pengembangan menjelang Piala Dunia Basket 2023.
"Saya menghubungi jaringan di tiap daerah. Dalam sekejap mereka menyetor pebasket usia dini dengan postur yang membuat saya senang," katanya.
(Baca juga: Pro-Kontra Mega Proyek Basket Indonesia - Komentar Menpora soal Rencana Perbasi Datangkan Warga Afrika)
Bagaimana tak sumringah, 24 pebasket itu memiliki postur di atas rata-rata orang Indonesia. Bahkan, dalam foto yang ditunjukkan Danny kepada BolaSport.com terdapat salah satu pebasket dengan tinggi 2,04 meter.
Pemuda itu berdiri di samping pebasket naturalisasi asal AS, Jammar Johnson, yang memiliki tinggi 1,96 meter. Jammar terlihat kecil di sampingnya.
Sementara itu, sepuluh pebasket muda Afrika yang akan direkrut Danny pun akan masuk dalam program pengembangan itu. Pada awal April mendatang, Perbasi akan terbang ke Mali, Afrika Barat, untuk memulai misi perekrutan tersebut.
Mereka mengambil sepuluh pebasket untuk memperkuat timnas Indonesia yang mesti lolos kualifikasi Piala Dunia Basket 2023 pada 2021.
Kebutuhan untuk memiliki tim yang kuat muncul setelah Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023 bersama Jepang dan Filipina.
Baca Liputan Khusus Tabloid BOLA dan BolaSport.com:
Pro-Kontra Mega Proyek Basket Indonesia
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar