Misi Pelita Jaya Jakarta untuk membukukan repeat juara Indonesian Basketball League (IBL) Pertalite pada musim 2017-2018 kian mendekati kenyataan.
Saat ini, Pelita Jaya Jakarta sudah sampai pada babak final IBL.
Di sana, skuat besutan Johannis Winar itu akan menjumpai lawan yang sama seperti musim lalu, Satria Muda Pertamina Jakarta.
Pada final IBL 2017, Pelita Jaya sukses memutus periode puasa gelar juara mereka yang telah berjalan selama 26 tahun dengan mengalahkan Satria Muda, 2-1.
Baca juga: Nico Rosberg Menilai Max Verstappen Sulit Jadi Juara Dunia F1
Kemenangan tersebut kian manis sekaligus dramatis karena terjadi di BritAma Arena, markas Satria Muda Pertamina Jakarta.
Musim ini, akhir cerita dari kompetisi IBL 2017-2018 bisa saja berbeda.
Apalagi, tak seperti musim lalu, kali ini justru Pelita Jaya yang kebagian jatah dua laga kandang dan jadwal mereka untuk menjamu Satria Muda adalah pada gim kedua serta ketiga, jika diperlukan.
Artinya, Pelita Jaya punya kans merayakan gelar juara kedua beruntun di rumah sendiri atau justru menelan pil pahit layaknya Satria Muda pada musim lalu.
"Ups and downs pada musim reguler sudah kami lewati dan sekarang kami sudah di final. Sebagai juara bertahan, kami tidak punya beban karena yang kemarin (gelar juara IBL 2017) sudah lewat," tutur Johannis Winar pada konferensi pers final IBL di Hotel Santika Premier Slipi, Jakarta, Selasa (17/4/2018).
"Kami masih haus akan gelar juara. Pada laga final, kami mainkan saja sistem sendiri dan disiplin. Kalau disiplin, pasti kami bisa (juara lagi)," kata pelatih yang akrab disapa Ahang itu.
Baca juga: Menurut Sang Pelatih, Marcus Fernaldi Gideon Tak Perlu Diuji Lagi
Layaknya tim lain, Pelita Jaya juga menggantungkan sejumlah harapan kepada para pemain senior mereka.
Jika pada musim lalu Pelita Jaya membebankan hal tersebut ke Faisal Julius Achmad dan Amin Prihantono, musim ini peran krusial itu mengalami sedikit perubahan seiring dengan keputusan pensiun yang diambil Faisal.
Winar pun kini berharap banyak kepada tiga pemain senior Pelita Jaya yakni Amin, Xaverius Prawiro, dan Andrie Ekayana.
"Pengaruh tiga pemain senior cukup besar, apalagi untuk laga final. Saya butuh pengalaman dan ketenangan bermain dari mereka," tutur Winar.
"Hal-hal sepert mental bertanding, ketenangan dan pengalaman bermain tidak bisa didapat begitu saja. Mereka, Amin, Ius (Xaverius), dan Yayan (Ekayana) sudah lama bermain, mudah-mudahan dengan itu, mereka bisa handle situasi di lapangan," kata Winar lagi.
Selain menggantungkan asa kepada para pemain senior, Winar juga berharap kandang Pelita Jaya yang baru selesai direnovasi, Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), bisa memberi tuah tersendiri.
Winar berharap para pemainnya bisa tampil lebih semangat ketika bermain di atas lapangan rumah mereka.
Baca juga: Baru Jalani Operasi, Dani Pedrosa Siap Balapan pada MotoGP Americas
"Selama ini kami tidak kan punya lapangan. Ada, tetapi tidak bisa dipakai karena sedang renovasi," ucap Winar.
"Sepanjang musim, kami kesulitan mencari lapangan untuk berlatih karena hal ini. Sekarang, setelah manajemen menyelesaikan renovasi, saya harap tim bisa merasakan kebanggaan terhadap rumah sendiri," kata Winar.
Berdasarkan jadwal yang dirilis IBL, gim pertama seri final musim ini akan dimainkan di BritAma Arena pada Kamis (19/4/2018).
Sementara itu, gim kedua bakal digelar di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB) pada Sabtu (21/4/2018)
Adapun gim ketiga akan dimainkan di GMSB kembali pada Minggu (22/4/2018), andai diperlukan.
Terkait kapasitas GMSB yang tidak sebesar BritAma Arena, manajemen klub Pelita Jaya berencana menggelar nonton bareng di luar venue dengan menggunakan layar besar.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar