Ada banyak harapan yang sedang dipikirkan oleh seorang petinju profesional yang namanya begitu melegenda di Filipina, Manny Pacquiao.
Harapan-harapan itu muncul setelah Pacquiao memutuskan untuk comeback ke ring tinju di tahun ini.
Sebagai seorang yang telah malang-melintang di tinju, nama Pacquiao selalu dikaitkan dengan simbol perjuangan di negara asalnya.
Di pertarungan terakhir Pacquiao melawan petinju asal Australia, Jeff Horn, adalah buktinya.
(Baca juga: Fajar/Rian Ingin Lanjutkan Tradisi Emas Ganda Putra pada Kejuaraan Asia 2018)
Kala itu, Horn yang tampil di hadapan publik sendiri di Suncorp Stadium,Brisbene, Australia, Minggu (2/7/2017), mampu membuat kejutan besar.
Tampil sebagai underdog, Horn justru mampu menumbangkan jawara delapan divisi tinju tersebut melalui kemenangan angka mutlak.
Ujungnya, Pac Man harus melepaskan gelar WBO kelas welter-nya setelah juri memberikan penilaian 117-111, 115-113, 115-113, untuk keunggulan Horn.
Kekalahan ini dapat diibaratkan menjadi luka yang mengangga untuk Pacquiao yang sempat berharap duel ini akan menjadi tiketnya untuk bertarung melawan Floyd Mayweather Jr.
Kecewa itu ternyata bukan hanya milik Pac Man.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tribunnews.com, Boxingscene.com |
Komentar