"Karena itu, kita tidak boleh abai dengan satu anak sekalipun karena itu berarti kita melepas peluang lahirnya bintang-bintang olahraga di masa datang," kata Devie.
Menurut Devie, data global menunjukkan bahwa jumlah anak-anak yang menghuni bumi kurang lebih 50 persen populasi penduduk dunia dan mereka adalah entitas yang sangat rentan.
(Baca juga: Zulfadli Zukiffli: Saya adalah Korban)
Sementara itu, Any Kusuma dewi, Ketua Yayasan Tri Kusuma Bangsa mengatakan bahwa Asian Games adalah event besar sebuah perlombaan olahraga dan dari olahraga mengajarkan bukan hanya kekuatan jasmani saja, tetapi juga sebuah sportivitas, kerja sama dan meningkatkan rasa kepercayaan diri.
"Anak-anak marginal yang bekerja dijalanan serta anak-anak difabel sangat memerlukan hal-hal tersebut untuk menunjang perkembangan mereka baik fisik atau mental secara utuh," kata Any.
"Saya mewakili keluarga besar Yayasan Tri Kusuma Bangsa berterima kasih atas kesempatan luar biasa yang diberikan kepada kami dan anak- anak didik kami khususnya karena telah dilibatkan dalam kegiatan 18th ASIAN GAMES Goes To School ini," ucap Any.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Inasgoc |
Komentar