Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menegaskan bahwa dirinya tidak akan memaksakan pemain untuk berpuasa atau tidak pada saat gelaran Piala Thomas dan Uber 2018.
Piala Thomas dan Uber 2018 yang digelar di Impact Arena, Bangkok, Thailand, pada 20-27 Mei mendatang diselenggarakan bersamaan dengan bulan puasa.
(Baca Juga: Berbeda dengan Indonesia, India Justru Punya 2 Berlian Berharga pada Sektor Tunggal Putri)
Bagi pebulu tangkis muslim, puasa bulan ramadan merupakan ibadah wajib jika yang bersangkutan tak berhalangan untuk menjalaninya.
Namun, Susy Susanti menyatakan bahwa keputusan untuk berpuasa atau tidak tentu tergantung dari pemain itu sendiri.
"Masing-masing atlet seharusnya sudah bisa mengukur kemampuan mereka sendiri. Setiap tahun hal itu sudah berjalan, saya tidak bisa memaksakan apakah seorang atlet harus puasa atau tidak," kata Susy saat ditemui di Hotel Atlet Century, Jakarta, Selasa (8/5/2018).
"Pemain sudah profesional kok. Mereka sudah tahu kapasitas dan tanggung jawab masing-masing. Saya sih membebaskan," ujar dia.
Terlepas dari puasa atau tidak, Susy menegaskan bahwa hal terpenting yang perlu diperhatikan para pemain yakni tanggung jawab mereka sebagai atlet kepada negara.
Ia berharap para atlet bisa tetap fokus dalam mencapai target Piala Thomas dan Uber 2018 meskipun terbentur dengan aktivitas lain.
"Oleh karena ini tugas negara, ya tinggal melihat dari kemampuan masing-masing saja. Jangan sampai ada yang sakit. Para atlet sudah paham apa yang harus dilakukan," tutur Susy Susanti.
Tim Piala Thomas Indonesia kali terakhir keluar sebagai juara pada 2002 di Guangzhou, China.
Kala itu, skuat Merah Putih berhasil menjadi juara setelah mengalahkan tim Malaysia dengan kedudukan tipis 3-2.
Setelah itu, prestasi terbaik Indonesia ialah menjadi runner-up pada Piala Thomas 2010 (kalah dari China) dan 2016 (Denmark).
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar