Performa pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, menjadi salah satu sorotan pelatih menjelang tampil pada Piala Thomas 2018 yang digelar di Bangkok, Thailand, 20-27 Mei mendatang.
Fajar/Rian yang kali pertama tampil pada Piala Thomas mengemban tugas cukup berat sebagai ganda kedua.
Mereka mengisi posisi tersebut karena secara peringkat berada di ranking ke-12 dunia atau berada di antara Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (peringkat satu) dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (peringkat ke-23).
Meski begitu, pelatih kepala ganda putra nasional, Herry Iman Pierngadi, mengakui bahwa ganda kedua menjadi salah satu kelemahan tim Thomas Indonesia.
"Ganda kedua menjadi pekerjaan rumah bagi saya karena mereka menjadi strong point. Dengan sisa waktu yang ada, saya optimis bisa mengangkat ganda kedua," kata Herry dalam Forum Diskusi BOLA di redaksi Tabloid BOLA, Palmerah, Jakarta, Rabu (9/5/2018).
"Minimal ganda kedua bisa mendekati Marcus/Kevin, kalau sama tidak mungkin. Saat ini, Fajar/Rian yang harus terus dibetulkan, baik drill depan dan belakangnya. Masih banyak proses pengembangan yang harus mereka jalank. Kalau Ahsan/Hendra dan Marcus/Kevin hanya perlu mempertahankan stamina," ucap Herry.
(Baca juga: PBSI Nilai Tim Thomas Indonesia Tahun Ini Lebih Matang)
Latihan khusus bagi Fajar/Rian dipilih Herry setelah berkaca dari hasil evaluasi Kejuaraan Asia yang berakhir April lalu.
Pada turnamen tersebut, Fajar/Rian yang ditargetkan menembus semifinal terhenti pada babak kedua.
"Saya tanya kepada mereka kenapa targetnya tidak sampai. Mereka bilang bahwa bolanya berat banget. Salah satu kelemahan Fajar/Rian ada di power, terutama fajar karena bola di kejuaraan tersebut pakai merk Victor," tutur Herry.
"Setiap bola (baca: shuttlecock), itu punya karakter masing-masing. Misalnya, kalau menggunakan Yonex, bolanya gimana. Li Ning bagaimana, jadi mereka harus menyesuaikan berbagai karakter bola," aku Herry.
Sementara itu, Herry mengatakan bahwa Marcus/Kevin sudah bisa mengatasi berbagai macam karakter shuttlecock.
(Baca juga: Firman Abdul Kholik Antisipasi Balas Dendam Korea pada Piala Thomas 2018)
"Selain memiliki teknik tinggi, fisik Marcus/Kevin juga bagus. Mereka lebih kuat dan lebih matang karena Gideon umurnya lebih senior, sedangkan Fajar/Rian butuh waktu untuk menaikan level mereka," kata Herry.
Meski Fajar/Rian pasangan muda dan baru tampil pada piala Thomas, Herry mengatakan bahwa mereka masih memungkinkan dipasangkan dengan pemain senior, misalnya dengan Ahsan atau Hendra.
"Tapi, kami juga harus liat lawannya siapa dan head to head-nya bagaimana," ucap Herry.
Tim Thomas Indonesia tergabung di Grup B bersama, Korea, Kanada, dan Thailand.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar