Solusinya, Triyatno diminta Imron untuk melakukan gerakan tangan dari belakang agar bisa membuat gerakan tangan lebih lincah dan lebih lurus saat melakukan clean and jack.
Tak hanya Triyatno yang mendapatkan masukan, lifter asal Bandung, Sri Wahyuni, sukses menembus total angkatan 200 kg.
Melihat peta persaingan Asia di nomor 48 kg, lawan-lawan terdekat, seperti India dan Korea Selatan hanya memiliki total angkatan 196 kg.
“Ibarat memperoleh setitik cahaya di kegelapan. Kami mendapatkan banyak bekal positif pasca dari padepokan,” ujar Dirdja.
(Baca juga: Jelang Ramadhan, Stapac Jakarta Malah Kehilangan Shooter Andalan)
Sementara itu, lifter Olimpian, Eko Yuli Irawan, terus berjuang mengembalikan kondisi terbaiknya. Maklum, pada Maret lalu, Eko sempat terkena tipus.
“Sudah diskusi dengan dokter ya, Eko sedang fokus mengembalikan fisiknya dahulu, lalu kita bisa naikkan berat badannya untuk disesuaikan dengan kebutuhan bertanding,” ucap Dirdja.
Tes Akhir
Kini, I Ketut Ariyana dkk. tengah fokus untuk menggeluti tes akhir untuk pembentukan tim inti. Hal ini dilakukan agar para atlet tak merasa di zona nyaman.
“Saya tidak mau atlet nyaman di posisinya sekarang dan nanti tak maksimal. Ini juga sebuah strategi,” ucap Dirdja.
Rencananya, tes tersebut akan dilakukan di Markas Korps Marinir, Jakarta, pada 27 Juni mendatang.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar