Tim nasional (timnas) angkat besi Indonesia telah menuntaskan berlatih selama tiga pekan per Selasa (3/4) di padepokan Gajah Lampung, Bandar Lampung.
Pada saat tiba untuk pertama kali, Surahmat dkk. disambut ramah oleh sang pemilik padepokan yaitu legenda angkat besi, Imron Rosadi.
Fasilitas yang disediakan padepokan satu-satunya yang ada di Indonesia itu tentu tak disia-siakan anggota pelatnas yang terdiri dari enam lifter putra dan lima lifter putri.
“Tuan rumah padepokan (Imron) sangat respek dengan tim angkat besi Indonesia. Kami tak hanya menumpang berlatih disini, tapi sekaligus berguru kepada beliau,” tutur manajer tim nasional angkat besi, Dirdja Wihardja, kepada Bolasport.
(Baca juga: Demi Raih Prestasi, Timnas Basket Putra Lakoni Training Camp di Luar Negeri)
Langkah tepat memilih berlatih di padepokan ketimbang di Jepang, dibuktikan tim angkat besi Indonesia.
Skuat angkat besi pulang ke Jakarta dengan membawa modal bagus guna berlaga pada Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September.
Dirdja mengaku anak asuhnya menjadi tahu kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri sang lifter. Contohnya, evaluasi untuk lifter kelas 69 kg, Triyatno.
Imron menilai bahwa Triyatno belum melakukan teknik angkat besi dengan baik, terutama saat gerakan clean and jerk.
“Saat pembukaan kakinya itu, Triyatno melakukan gerakan split yang kurang seragam. Harusnya serempak, supaya teknik dan gerakan lebih baik,” tutur Dirdja.
Solusinya, Triyatno diminta Imron untuk melakukan gerakan tangan dari belakang agar bisa membuat gerakan tangan lebih lincah dan lebih lurus saat melakukan clean and jack.
Tak hanya Triyatno yang mendapatkan masukan, lifter asal Bandung, Sri Wahyuni, sukses menembus total angkatan 200 kg.
Melihat peta persaingan Asia di nomor 48 kg, lawan-lawan terdekat, seperti India dan Korea Selatan hanya memiliki total angkatan 196 kg.
“Ibarat memperoleh setitik cahaya di kegelapan. Kami mendapatkan banyak bekal positif pasca dari padepokan,” ujar Dirdja.
(Baca juga: Jelang Ramadhan, Stapac Jakarta Malah Kehilangan Shooter Andalan)
Sementara itu, lifter Olimpian, Eko Yuli Irawan, terus berjuang mengembalikan kondisi terbaiknya. Maklum, pada Maret lalu, Eko sempat terkena tipus.
“Sudah diskusi dengan dokter ya, Eko sedang fokus mengembalikan fisiknya dahulu, lalu kita bisa naikkan berat badannya untuk disesuaikan dengan kebutuhan bertanding,” ucap Dirdja.
Tes Akhir
Kini, I Ketut Ariyana dkk. tengah fokus untuk menggeluti tes akhir untuk pembentukan tim inti. Hal ini dilakukan agar para atlet tak merasa di zona nyaman.
“Saya tidak mau atlet nyaman di posisinya sekarang dan nanti tak maksimal. Ini juga sebuah strategi,” ucap Dirdja.
Rencananya, tes tersebut akan dilakukan di Markas Korps Marinir, Jakarta, pada 27 Juni mendatang.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar