Legenda bulu tangkis Malaysia, Rashid Sidek, beharap Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) mampu mengikuti mendiang Tan Sri Elyas Omar dengan memotong aturan batasan kepada pemain.
Tan Sri Elyas Omar adalah mantan Presiden BAM dalam kurun waktu 1 Februari 1983-17 November 1992.
Dia meninggal dunia pada Senin (15/5/2018) di Institut Jantung Negara.
Pada masa kepemimpinannya sebagai Presiden BAM, Tan Sri Elyas Omar andil mengantar Negeri Jiran menjuara Piala Thomas yang kali terakhir didapat pada 1992.
Rashid mengatakan bahwa Elyas adalah sosok fleksibel dan mudah ditemui di dekat pemain.
"Dia adalah seorang presiden yang menyumbang begitu banyak untuk olahraga di Malaysia. Selama menjabat sebagai Presiden BAM, dia membuat banyak perubahan positif," kata Rashid seperti dilansir BolaSport.com dari NST.
"Salah satu kontribusinya yang terbesar bagi tim nasional adalah ketika dia mulai membawa pelatih berpengalaman dari China untuk memperkuat skuat Malaysia. Program yang dia perkenalkan untuk Piala Thomas juga berhasil," tutur Rashid.
Pada 1986, tim Thomas Malaysia menembus semifinal. Selanjutnya, mereka mencapai final dalam dua edisi berikutnya dan memenangkan gelar pada 1992.
(Baca juga: Fernando Alonso Butuh Usaha Lebih Keras untuk Adaptasi dengan Mobil WEC)
"Para pemain mencintainya. Dia mudah didekati dan kami sering pergi ke rumahnya untuk meminta nasihatnya. Terkadang saat kami sedang down, kami akan mencarinya," aku Rashid
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar