"Pemain muda biasanya sangat bertekad untuk membuktikan kualitas mereka. Meraka akan mengeluarkan semua kemampuan," lanjut pelatih bulu tangkis di Sekolah Jalanan Bukit Jalil (BJSS) ini.
Prediksi tentang pemain muda didapat Hafiz bukan tanpa sebab.
Pasalnya, Hafiz yang saat itu berusia 19 tahun mampu menyumbangkan satu poin penting saat Malaysia melawan China pada babak semifinal Piala Thomas 2002.
Hasilnya, Malaysia sukses melaju ke babak final, meski pada akhirnya harus rela jadi runner-up setelah dikalahkan Jepang.
"Malaysia memiliki catatan yang bagus saat melawan Korea Selatan pada Piala Thomas 2016 dan semoga di tahun ini, tradisi itu bisa berlanjut. Kami memiliki pemain senior-junior juga. Lee Chong Wei pernah kalah dari Son, tetapi semua bisa terjadi," kata Hafiz.
(Baca Juga: Pemain seperti Lee Chong Wei Bakal Panen Keuntungan Saat BWF Terapkan Aturan Baru pada Sistem Penilaian Bulu Tangkis)
"Hyeok-jin dan Kwang-hee bukanlah lawan yang mudah dihadapi. Saya telah melihat kemajuan mereka dan mereka meningkat di setiap turnamen, tetapi saya berharap Malaysia bisa melangkah lebih baik," tuturnya.
Pada Piala Thomas 2018, Malaysia dan Korea Selatan berada di grup berbeda saat babak penyisihan.
Malaysia menjadi penghuni Grup D, sementara Korea Selatan berada di Grup B.
Meski berasal dari grup yang berbeda, kedua negara bisa bertemu saat babak perempat final atau babak-babak yang lainnya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar