"Dampak multiplier effect dari Asian Games terhadap masyarakat Indonesia tidak hanya terjadi dalam sekejap. Namun, terjadi di beberapa sektor, mau pilih yang mana, promosinya, pemberitaan, penginapan tempat wisata yg baik dan Light Rail Transit (LRT)," ucap Rhenald.
"Saran saya agar lebih mendorong perekenomoian Indonesia, libatkan anak muda," kata Rhenald.
Salah satu UMKM yang ditunjuk oleh panitia pelaksana Asian Games (Inasgoc) adalah Du’Anyam.
Du'Anyam ialah sebuah UMKM yang memproduksi berbagai cenderamata Asian Games 2018 seperti kipas, topi, coasters, gelang, dompet kartu, tas lipat dan bag tag.
Semua cenderamata tersebut menggunakan anyaman daun lontar sebagai material utama dan dihasilkan oleh keterampilan tangan ibu-ibu di Flores.
"Terlibat dalam acara sebesar Asian Games 2018 juga memberikan dampak positif kepada ibu- ibu penganyam di Flores dan di daerah baru yang kami dampingi," ucap pemilik Du'Anyam, Melia Winata.
(Baca juga: Jadwal Piala Thomas dan Uber 2018, Start 20 Mei Pukul 9.00 WIB)
"Para ibu semakin termotivasi untuk membuat karya anyaman yang terbaik, belajar membuat produk baru yang diinginkan oleh pasar dan yang terpenting adalah melestarikan kembali kerajinan anyaman yang sudah mulai ditinggalkan," kata Melia.
Melia menjelaskan bahwa UMKM juga perlu melihat tren saat ini.
Du'Anyam jadi semakin terpacu untuk meningkatkan kualitas serta kapasitas produksinya sehingga produk yang dibuat dan ditawarkan dapat memenuhi standar untuk Asian Games.
Saat ini, Du'Anyam sudah memproduksi 4.500 produk dan menargetkan bisa menjual 30.000 produk hingga akhir tahun.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Inasgoc |
Komentar