Selain sebagai legenda bulu tangkis Indonesia, Liliyana Natsir ternyata juga menjadi pemain yang sangat berkesan bagi pasangan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.
Hal ini tak lepas dari euforia kemenangan Chan/Goh pada seJapan Open 2012 usai menang atas Liliyana.
Kala itu, kemenangan 21-12, 21-19 atas Liliyana membuat ganda campuran Malaysia ini sukses meraih gelar superseries pertama mereka.
"Japan Open 2012 adalah gelar superseries pertama kami. Itu berarti banyak bagi kami," ujar Goh seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Unlimited.
Saat itu, Liliyana tidak berpasangan dengan Tontowi Ahmad melainkan dengan Muhammad Rijal.
"Kami bermain melawan Liliyana Natsir di final. Meskipun dia tidak bermain dengan rekan biasanya, dia masih sangat sulit dikalahkan," lanjut Goh.
Chan/Goh tidak dapat menutupi perasaan bahagia yang mereka alami usai meraih gelar superseries pertama setelah menang atas Liliyana.
"Kami benar-benar sangat antusias saat kami menang," ujar Goh menjelaskan.
Menurut Goh, jika Liliyana berpasangan dengan Tontowi bisa jadi peluang kemenangan langsung turun drastis.
(Baca Juga: Akane Yamaguchi Bocorkan Resep Rahasia Bisa Juarai Superseries Finals 2017)
"Sebelumnya, kami banyak mempelajari cara permainan Liliyana dan peluang kemenangan kami sangat tipis setiap kali dia bermain dengan rekan biasanya," ucap Goh menjelaskan betapa sulitnya menaklukkan Liliyana.
"Jadi itu adalah sebuah lonjakan yang luar biasa bisa menang dari Liliyana di Jepang."
Dilansir dari BWF Badminton rekor pertemuan Chan/Goh dengan Tontowi/Liliyana adalah 1:9.
Puncak pertemuan dua pasangan ini adalah final Olimpiade Rio 2016.
Saat itu, Chan/Goh harus puas mendapat medali perak karena kalah 14-21, 12-21 dari Tontowi/Liliyana.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonworld.tv |
Komentar