"Tim putra China kuat tahun ini. Semua negara berharap untuk menghindari mereka," kata jurnalis kawakan bulu tangkis surat kabar The Star, Malaysia, Rajes Paul, yang dilansir BolaSport.com dari AFP.
Sementara itu, keinginan China untuk memenangi Piala Uber keempat kali secara beruntun membuat mereka kembali menurunkan pemain legendaris.
Dalam skuat Uber tahun ini, China akan menjadikan Li Xuerui (peraih medali emas Olimpiade London 2012) sebagai senjata andalan.
Kehadiran Li Xuerui melengkapi skuat muda China pada Piala Uber 2018 yang terdiri atas Chen Yufei, He Bingjiao, Gao Fangjie, Chen Qingchen, Jia Yifan, Tang Jinhua, Huang Yaqiong, Huang Dongping, dan Zheng Yu.
Walaupun mengusung misi mengawinkan trofi dengan menurunkan pemain-pemain terbaik, bukan berarti perjalanan China akan mulus.
Dikutip BolaSport.com dari Badminton Planet, China bakal menghadapi lawan berat yang berasal dari kebangkitan bulu tangkis Jepang, baik pada Piala Thomas maupun Piala Uber.
Di skuat putra, Jepang memiliki pemain yang baru comeback dan langsung menorehkan prestasi gemilang, Kento Momota.
Prestasi tertinggi terakhir Kento Momota ialah menjuarai Kejuaraan Asia 2018 yang digelar April lalu.
(Baca Juga: Gara-gara Indonesia, Malaysia Berani Ambil Risiko Kirim Pemain Muda ke Piala Thomas 2018)
"Jepang kemungkinan akan menjadi rival utama tim Thomas China dengan kehadiran Kento Momota (tunggal putra)," tutur Rajes.
Di tim putri, materi pemain Jepang menjadi salah satu yang terkuat karena kehadiran pemain-pemain tunggal kaliber dunia yakni Akane Yamaguchi (peringkat dua dunia), Nozomi Okuhara (peringkat sembilan dunia), dan Sayaka Sato (peringkat tiga belas dunia).
Nomor ganda putri Jepang juga bisa menjadi penyebab pupusnya ambisi sapu bersih China.
Saat ini, Jepang memiliki pasangan ganda putri yang masuk jajaran top lima dunia yakni Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, dan Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | france24.com, Badmintonplanet.com |
Komentar