Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Hans-Kristian Solberg Vittinghus, meminta Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) untuk memberikan hukuman adil kepada para pemain yang melakukan kesalahan.
Bersama rekan senegaranya, Kim Astrup, Hans-Kristian Solberg Vittinghus adalah pebulu tangkis pertama yang membuat laporan resmi ke BWF mengenai kasus pengaturan pertandingan (match fixing) yang melibatkan dua pemain Malaysia.
Setelah dilaporkan dan dinyatakan bersalah, Zulfadli Zulkiffli dan Tan Chun Seang pun mendapatkan hukuman larangan untuk terlibat dalam segala hal tentang bulu tangkis masing-masing selama 20 dan 15 tahun.
(Baca Juga: Gara-gara Indonesia, Malaysia Berani Ambil Risiko Kirim Pemain Muda ke Piala Thomas 2018)
"Saya senang dengan hukuman yang telah diberikan BWF untuk Zulfadli dan Tan," kata Hans-Kristian Solberg Vittinghus yang dilansir BolaSport.com dari The Star.
"BWF menunjukkan bahwa mereka serius dalam memerangi match fixing," ucap Vittinghus lagi.
Meski merasa senang, Vittinghus masih merasa BWF tidak adil terlebih untuk kasus-kasus kriminal yang dilakukan atlet bulu tangkis di luar pengaturan pertandingan, misalnya doping.
"Sangat ironis ada beberapa pemain seperti Lee Chong Wei yang diberi hukuman delapan bulan karena pelanggaran doping. Ada pemain lain dengan hukuman kurang dari satu tahun juga," tutur Vittinghus.
"Saya tidak yakin apakah kasus-kasus lain juga dianggap serius oleh BWF seperti halnya match fixing. Lihat kan, perbedaan hukumannya sangat besar?" kata pemain berusia 32 tahun itu.
Menurut Vittinghus, walaupun hukuman berat menanti para terdakwa pengaturan pertandingan, dia tidak yakin kejahatan ini akan benar-benar hilang.
"Ini mungkin memadamkannya untuk sementara waktu, tetapi tidak akan hilang," ujar Vittinghus.
"Strategi BWF untuk menakut-nakuti pemain dengan hukuman keras dapat membuat tidak terlibat. Akan tetapi, setiap penjahat selalu menemukan cara untuk menipu lagi. Kami harus tetap waspada," kata dia lagi.
(Baca Juga: Ini Bukti Kekuatan Bulu Tangkis India Sudah Diakui Dunia)
Saat ini, Hans-Kristian Solberg Vittinghus tengah berkonsentrasi untuk membela timnya pada Piala Thomas 2018 yang akan digelar di Impact Arena, Bangkok, Thailand, 20-27 Mei mendatang.
Pada edisi dua tahun lalu, Vittinghus juga memperkuat Denmark dan berhasil menjadi pahlawan negaranya dengan mengalahkan wakil terakhir Indonesia pada final Piala Thomas 2016 yang digelar di Kunshan, China.
Kala itu, pertandingan partai kelima antara Vittinghus dan Ihsan Maulana Mustofa berhasil dimenangkan Vittinghus.
Melalui kemenangan tersebut, Denmark pun menang dramatis atas Indonesia dengan skor 3-2 dan mencatat sejarah besar yakni menjadi negara Eropa pertama yang berhasil menjuarai Piala Thomas.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar