Direktur Pembukaan dan Penutupan Asian Games 2018 Herty Purba menjelaskan bahwa putra-putri terbaik bangsa ini terpilih menjadi mitra penyelenggara dan komposisinya sekitar 90 persen dari total mitra khusus untuk upacara pembukaan saja berasal dari dalam negeri.
"Ini momennya kita untuk maju. Mulai dari Wishnutama kita tunjuk sebagai Creative Director seremoni, sampai Eko Supriyanto yang jadi koreografer Madonna, ada dalam tim," ucap Herty dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.
Selain Wishnutama dan Eko Supriyanto, talenta lain yang akan menyemarakkan seremoni pembukaan ada Denny Malik yang juga berpartisipasi sebagai koreografer.
Ada juga Addie MS dan Ronald Steven dari sisi musik, perancang busana Dynand Fariz hingga maestro seni rupa Indonesia, Sunaryo.
Terkait penggunaan jasa mitra Asing, Herty menjelaskan bahwa para konsultan tersebut digandeng karena pengalaman mereka berkarya pada Olimpiade Rio 2016 lalu.
"Kami ajak mereka kesini karena pengalaman mereka sudah teruji, plus untuk transfer ilmu ke orang Indonesia. Ke depannya, kalau bisa kami yang jadi tenaga ahli terbaik di benua Asia," ujar Herty.
(Baca juga: Piala Uber 2018 - Akane Yamaguchi dan Bisikan Pelatih yang Memotivasi Nozomi Okuhara pada Partai Penentuan)
Dari total mitra, panitia dan pekerja di penyelenggaraan Asian Games 2018, sekitar 90 peresen berasal dari dalam negeri, termasuk para mitra BUMN.
Hal ini mulai dari merchandise, sampai berbagai hal teknis merupakan karya anak bangsa.
"Mari kita tunjukkan bahwa karya Indonesia itu jelas high standard quality product and services. Intinya hanya anak bangsa yang bisa menbawa Asian Games booming di Tanah Air," ujar Herty.
Ia menjelaskan bahwa hanya teknologi dan sistem canggih saja yang menggunakan jasa dari mitra luar negeri. Sebagai informasi, beberapa penawaran teknis dari mitra lokal juga lebih tinggi daripada mitra asingnya.
Legacy atau warisan ilmu dan kemampuan ini menjadi salah satu tujuan utama penyelenggaraan Asian Games yang merupakan event multi cabang olahraga terbesar kedua di dunia.
Mitra asing yang digandeng memilki pengalaman sebagai pelaksana pada 10 Olimpiade sebelumnya, termasuk event regional sekelas Asian Games.
(Baca juga: Piala Uber 2018 - Jepang Bayar Penantian Selama 37 Tahun)
"Mereka tidak kami tunjuk langsung, tapi mengikuti proses yang sesuai aturan dan transparan," ucap Creative Director Opening Ceremony Asian Games, Wishnutama.
Hal ini sejalan dengan semangat yang dibawa oleh Bung Karno ketika Asian Games 1962.
"Dari Asian Games lalu, terbukti kalau GBK tetap kita pakai sampai sekarang," ujar Wishnutama.
"Sekarang bukan hanya teknologi maju yang kita terapkan di venue, tapi juga ilmu dan kemampuan dalam menyelenggarakan acara berskala internasional, yang sangat bermanfaat untuk generasi mendatang," tutur Wishnutama.
Wishnutama mengaku bangga sebagai Warga Negara Indonesia dipercaya menjadi salah satu yang terlibat dalam pelaksanaan event akbar ini karena menurut dia ini merupakan kesempatan luar biasa dan jarang terjadi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Inasgoc |
Komentar