Namun, juara kelas berat tinju versi WBC tampak belum menggubris peringatan Hearn.
"Saya tidak suka membuat tenggat waktu, tetapi dalam tahan tertenu, kami ingin segera mengambil keputusan," kata Hearn dilansir BolaSport.com dari Boxing Scene.
"Kami bersiap mencapai kesepakatan dengan Povetkin. Jika kesepakatan sudah tercapai, tidak ada lagi Deontay Wilder dalam pikiran kami," ujarnya.
Sebenarnya, pertarungan unifikasi ini merupakan gagasan dari Joshua yang menginginkan menjadi petinju kelas berat tak terbantahkan.
Pada awalnya, ide petinju Inggris pemilik sabuk kelas berat versi IBF, IBO, WBA, dan WBO ini disambut dengan antusias oleh Wilder.
Tetapi, seiring berjalannya waktu, pembicaraan keduanya mentok di antara perdebatan mengenai lokasi pertarungan.
(Baca Juga:Bikin Bangga! Inilah Rekor Bulu Tangkis Indonesia pada Asian Games yang Sulit Disalip Negara Lain )
"Joshua ingin bertarung. Dan kami punya kesempatan hingga bulan September. Dan jika Wilder sama-sama menginginkannya, mereka akan bertarung di bulan itu juga," kata Hearn menegaskan keinginan bertarung kliennya.
Menurut Hearn, jika pada akhirnya pertarungan dengan Povetkin-lah yang terjadi, maka Wilder harus menerima itu semua.
"Jika dengan Povetkin benar-benar terjadi, Wilder barangkali akan menjadi berikutnya," ucap Hearn lagi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar