Komnas Perempuan turut angkat bicara soal kasus yang dialami Via Vallen yang menerima DM (direct message) dari salah satu pesepak bola terkenal di Indonesia.
Artis dangdut Via Vallen, baru saja mengalami pelecehan seksual dari salah seorang pesepak bola yang bermain di Indonesia.
Kabar itu disampaikan oleh Via Vallen sendiri lewat Instastory pribadinya pada Senin (4/6/2018) sekitar pukul 23.30 WIB.
Penyanyi cantik berusia 26 tahun ini mengunggah sebuah teks berbunyi, "Saya ingin kamu menandatangani untuk saya di tempat tidur, menggunakan baju seksi."
Dalam unggahannya di instastory, Via Vallen membubuhi komentar bahwa dia tidak mengenal atau bertemu dengan sosok pengirim pesan.
Usai mengunggah instastory, Via langsung merespons dengan sebuah unggahan yang menyatakan kekecewaannya.
(Baca juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
"Don't judge me! (jangan menilai saya), you know my name but not my story (anda tahu nama saya tetapi tidak cerita saya)," tulisnya.
Dilansir BolaSport.com dari BBC Indonesia, Komisioner Komnas Perempuan, Sri Nurherwati membenarkan jika apa yang dialami pedangdut 26 tahun tersebut adalah termasuk pelecehan seksual berbasis siber.
"Terkait medianya, ini termasuk cyber harassment, bentuk kekerasan seksual. Kalau di RUU penghapusan kekerasan seksual, masuk dalam pelecehan seksual non fisik," kata Sri.
(Baca juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Timnas Jerman di Fase Grup)
Lebih lanjut, Sri juga memberi apresiasi terhadap Via yang berani mengumumkan pelecehan yang dialaminya ke media sosial.
Menurutnya, pedangdut 26 tahun tersebut sudah melakukan hal yang tepat.
"Posting ini sebaiknya dibaca sebagai alarm dukungan, agar tidak ada impunitas, dan korban mendapat pemulihan," ujarnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | bbc.com/indonesia |
Komentar