Puncak karier tenis Rafael Nadal di bawah bimbingan Toni Nadal terjadi pada tahun lalu di Roland Garros.
Pada turnamen Grand Slam di lapangan tanah liat itu, Rafael mengukuhkan diri sebagai penguasa Roland Garros dengan meraih La Decima alias gelar ke-10.
(Baca juga: Laga Pertama Halle Open 2018 Dilalui dengan Mudah oleh Roger Federer)
"Saat Rafa (panggilan Rafael Nadal) banyak meraih kemenangan, saya ingat selalu mengatakan ke dia bahwa dia perlu berlatih sedikit lebih keras supaya kami bisa melanjutkan dinamika itu lebih lama lagi," kata Toni.
"Ketika segala sesuatunya berjalan buruk, saya mengatakan kepada dia agar berlatih sedikit lebih keras untuk melihat apakah kami bisa keluar dari situasi itu secepat mungkin," tutur pria berusia 57 tahun itu.
"Sepanjang hidup kami, saya berpikir bahwa jika kami tidak melakukan hal itu dengan sangat baik, pemain-pemain lain cukup bagus untuk mengalahkan kami," ujar Toni lagi.
(Baca juga: Kubu Deontay Wilder Sudah Terima Kontrak dari Promotor Anthony Joshua)
Awal tahun ini, Toni Nadal tak lagi berperan sebagai pelatih Rafael Nadal.
Toni memutuskan mundur untuk fokus pada pengembangan bakat-bakat tenis muda yang tergabung dalam Akademi Tenis Rafael Nadal di Spanyol.
Kini, Rafael dilatih oleh eks petenis nomor satu dunia yang juga rekan senegaranya, Carlos Moya.
Di bawah asuhan Moya, Rafael sukses melanjutkan tren juara pada Roland Garros 2018 dan membukukan rekor La Undecima alias gelar ke-11.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | express.co.uk |
Komentar