“Hal-hal seperti itu pasti kami olah, kami cerna, lalu disampaikan pada masing-masing divisi yang bersangkutan,” tuturnya.
Pada 20-23 Juni 2018, ribuan sukarelawan berkumpul di Jakarta untuk menerima penyuluhan menangani atlet APG.
Selama itu, mereka belajar sesuai tugas pokoknya di masing-masing divisi.
Salah satu sukarelawan yang enggan disebutkan namanya, mengatakan jika penyuluhan itu belum dilakukan secara mendalam.
Baginya, waktu tiga hari sama sekali tidak cukup untuk memahami dunia difabilitas yang luas.
“Kami baru dikenalkan permukaannya saja. Jadi, mohon maklum jika memang belum mampu memahami kebutuhan atlet difabel,” ujarnya.
(Baca Juga: Pencak Silat Terus Uji Coba demi Hasil yang Terbaik pada Asian Games 2018)
Menurut mahasiswa kedokteran gigi Universitas Triaskti itu, sejauh ini tidak ada informasi terkait penyuluhan lanjutan.
“Sebuah pengalaman baru bagi saya, dan saya suka menjadi sukarelawan di sini. Makanya, saya harap ada beberapa penyuluhan tambahan sampai penyelenggaraan APG pada Oktober mendatang,” kata sukarelawan asal Jakarta ini.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar