Namun, menurut, Azmoun, kecaman yang diarahkan kepadanya membuat sang ibu jatuh sakit.
"Ibu saya berhasil sembuh dari penyakit serius dan saya gembira," ujar Azmoun.
"Malangnya, karena sikap tidak baik sebagian orang, dan caci maki - yang diarahkan kepada saya dan kepada sesama pemain satu tim - yang sebenarnya tidak pantas, penyakit ibu saya bertambah parah."
"Kondisi ini menempatkan saya pada posisi yang sulit di mana saya harus memilih salah satunya - dan saya memilih ibu saya."
(Baca juga: Parah Banget! 5 Pesepak Bola Ini Pernah Menikung Pacar Rekan Setimnya)
Azmoun pertama kalinya membela Iran ketika usianya 19 tahun. Kini ia bermain untuk klub Rusia, Rubin Kazan.
Ia tercatat sebagai pemain kelima Iran yang paling banyak mencetak gol sepanjang masa dan disamakan dengan pahlawan nasional Ali Daei, pencetak gol terbanyak di turnamen internasional dengan 109 gol dalam 149 penampilan.
Editor | : | Muhammad Shofii |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar