Langsung tersingkir pada babak kesatu turnamen Indonesia Open 2018 menjadi pukulan berat bagi pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin.
Carolina Marin gagal melangkah jauh setelah menelan kekalahan dari juara bertahan, Sayaka Sato (Jepang), dengan skor 21-11, 20-22, 18-21 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Padahal, juara Olimpiade Rio 2016 itu nyaris memenangi laga setelah mencapai match point dalam kedudukan 20-16.
Asa tersebut kemudian kandas lantaran Sato berhasil memetik enam poin beruntun untuk memenangi gim kedua dan memaksa terjadinya rubber game.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya kecewa dengan permainan saya," ujar Carolina Marin yang dikutip BolaSport.com dari BWF Badminton.
"Hasil ini (gim kedua) adalah masalah besar. Saya kehilangan kepercayaan diri pada akhir gim kedua," tutur Marin lagi.
Lebih lanjut, Marin mengakui sang rival bermain sangat bagus dan memiliki daya juang tinggi.
Meski tertinggal empat poin, sedangkan sang lawan tinggal butuh satu poin untuk menang, Sayaka Sato justru bisa membalikkan keadaan.
Berkat momentum kebangkitan tersebut, kepercayaan diri Sato pun bertambah sehingga berhasil tampil sebagai pemenang laga.
(Baca Juga: Ditinggal Danilo Petrucci ke Ducati, Jack Miller Merasa Beban Bertambah Besar)
"Saya butuh banyak belajar dari itu dan mencari cara untuk mengatasi situasi seperti ini. Dia bertarung hingga akhir," kata Marin memuji sang rival.
Dengan kekalahan dari Sato, Carolina Marin terpaksa angkat kaki lebih awal dari Indonesia Open 2018.
Hasil ini mengulang pencapaian Marin pada Indonesia Open 2017.
Tahun lalu, Marin kalah 12-21, 21-10, 20-22 dari tunggal putri China, Chen Xiaoxin, pada babak pertama.
Di sisi lain, Sato berpeluang untuk mempertahankan gelar juara di Indonesia Open 2018.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | bwfbadminton.com |
Komentar