Sesuai namanya, gerakan SABR dimulai dengan Roger yang mengendap-endap maju ke depan tatkala pemain lawan melakukan servis dan dilanjutkan dengan pengembalian bola yang sulit diantisipasi balik oleh lawan.
What time is it?!
— FOX Sports LIVE! (@FSAsiaLive) July 6, 2018
IT'S SABR TIME!@rogerfederer reaches into his vast arsenal and brings out his patented sneak attack!#Wimbledon pic.twitter.com/gVji5rqHls
"Saya senang dapat melakukannya. Saya senang pola permainan itu berhasil diterapkan," tutur Roger Federer dikutip BolaSport.com dari laman ATP.
Federer mengaku jika dirinya memiliki pilihan pukulan lainnya, salah satunya slicing, untuk mengembalikan bola itu.
Namun SABR dipilih oleh mantan tunggal putra nomor satu dunia itu demi membuat pertandingan berlangsung seru.
"Menurut saya, SABR membuat laga berlangsung lebih menyenangkan bagi saya," ucap Federer.
"Membuat laga yang menyenangkan selalu menjadi gagasan saya kala berlatih atau bertanding. Saya selalu mencari cara baru untuk mendapatkan poin," ujarnya melanjutkan.
(Baca Juga: Fun Fact Wimbledon, Alasan Pemain Tenis Gunakan Seragam Serba Putih di Inggris)
Sementara itu, kemenangan yang diraih atas Jan-Lennard Struff semakin memperbesar peluang Roger Federer mempertahankan gelar di Wimbledon
Roger Federer akan mendapatkan tantangan dari Adrian Mannarino (Prancis) pada laga 16 Wimbledon 2018 yang bakal digelar Senin (9/7/2018).
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | ATPWorldTour.com |
Komentar