"Dia harus tahu, kenapa dia kalah. Harus dia catat untuk bekal dia pada laga selanjutnya," ujar Susy.
Meski demikian, Susy tak sepenuhnya menyalahkan Fitriani.
Ia menyebut bahwa setiap pebulu tangkis memang memiliki progres perkembangan yang berbeda-beda.
Menurut Susy, ada pemain yang mampu meraih prestasi cemerlang saat usianya masih muda, tetapi ada pula sebaliknya.
"Dulu waktu era saya, ada beberapa pemain yang berkembang cepat, contohnya seperti saya, Mia (Audina), dan Ardy (Bernardus Wiranata). Kami bisa cepat berprestasi saat usia muda," kata Susy.
"Namun, ada juga yang sampai lama, seperti Mas Joko (Supriyanto). Kemudian juga Hendrawan yang baru matang saat umur 27-28 tahun," ucap Susy.
Awalnya, PP PBSI sebenarnya mengharapkan Fitriani bisa menembus peringkat 20 besar dunia pada akhir tahun 2018.
Target serupa juga dibebankan kepada pemain tunggal putri Indonesia lainnya, Gregoria Mariska Tunjung.
Namun kenyataannya, saat ini Fitriani berada di peringkat ke-37 dunia. Sementara itu, Gregoria menempati posisi ke-29.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar