(Baca juga: Thailand Open 2018 - Skor Kembar nan Telak Antarkan Greysia/Apriyani ke 8 Besar)
Saat ini, kata Susy, tak ada pebulu tangkis dari negara mana pun yang menganggap dirinya telah mendominasi bulu tangkis dunia.
Pemain-pemain dari negara yang selama ini dianggap unggulan pun bisa saja mengalami kekalahan.
"Contohnya pada Indonesia Open kemarin, Korea Selatan tidak dapat gelar satu pun. Demikian juga China dan Malaysia. Begitulah, seperti bola dunia, berputar terus," ujar Susy.
"Oleh karena itu, kita bisa dibilang masih bersyukurlah. Makanya, ketika saya ditanya target, kami tahu diri. Saya nggak mau muluk-muluk. Realistis aja, satu per satu dulu," tutur dia.
Untuk sektor tunggal, PP PBSI sedang menggodok program agar mereka bisa matang dalam waktu 3-4 tahun mendatang.
Bahkan, Susy menyebut nomor tunggal putra bisa memakan waktu progres lebih cepat.
"Kami harapkan dalam dua tahun mendatang, tepatnya saat Olimpiade Tokyo 2020, tunggal putra kita setidaknya sudah sejajar dengan pemain negara lain," kata Susy.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar