Kebingungan Zohri ketika berusaha mencari bendera merah putih sesaat setelah mencapai garis finis dan dipastikan menjadi juara dunia memunculkan banyak kontroversi.
Dari disebut-sebut memang tidak dipersiapkan, kesulitan teknis memberikan bendera kepada Zohri, hingga menggunakan bendera Polandia yang secara kreatif tinggal dibalik agar menjadi bendera Merah Putih.
Kemudian cepatnya apresiasi dari berbagai pihak dan salah satunya adalah rencana memugar rumah Zohri yang diketahui memprihatinkan.
Namun, munculnya permintaan Zohri agar rumahnya tidak direnovasi sontak kembali memunculkan banyak perdebatan.
Sebagai atlet muda yang baru berusia di bawah 20 tahun, Zohri jelas masih begitu polos dan tidak siap menghadapi polemik seperti itu yang cenderung dibesar-besarkan atau didramatisir untuk konsumsi publik.
Hal-hal itu cukup memengaruhi mentalnya yang terlihat jelas ketika ia mulai menangis karena bingung dan emosional saat ketika kembali dihadapkan dengan pertanyaan terkait polemik tersebut.
"Soal bendera, saya ingin disudahi saja. Masalah rumah sebenarnya saya mengenang saat dulu ibu dan bapak masih hidup," kata Zohri sebelum tidak bisa berkata-kata dan menangis tersedu.
Polemik-polemik yang dibesar-besarkan seperti itu dinilai Menpora Imam Nahrawi sebagai sesuatu yang tidak menarik dan hanya akan memberikan dampak negatif terhadap Zohri dan Indonesia.
Terlebih, Zohri akan kembali diandalkan untuk kembali berprestasi di ajang Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
"Faktanya Zohri telah menjadi juara dunia, maka segala polemik yang tidak menarik tolong disudahi karena Zohri akan konsentrasi ke Asian Games untuk kembali meraih prestasi," ucap Imam Nahrawi.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar