Dian mengaku gerakan-gerakan baru yang diberikan pelatih selama di Rusia sudah tak ada kendala signifikan.
Namun, tim pelatih artistik berharap anak asuhnya bisa mendapatkan servis dari terapis dan massage saat di Indonesia. Karena saat di Rusia, tim senam artistik sempat kesulitan mendapatkan terapis untuk Muthia Nur Cahya dkk.
"Sekarang mereka harus fokus mematangkan gerakan hingga jadwal kembali ke Indonesia pada 9 Agustus mendatang," ujar Dian.
Tak hanya itu, Dian menuturkan saat pulang ke Tanah Air, tim senam artistik Indonesia ingin mencoba alat baru yang masih belum datang.
Apalagi, Persani harus waswas mengingat tim senam Jepang yang ingin datang lebih awal ke Indonesia, yakni pada 13 Agustus.
"Kami masih belum tahu alat-alat lomba datangnya kapan. Kami berharap secepatnya alat datang karena mencoba alat terlebih dahulu adalah hal penting untuk atlet," ujar Dian.
"Kita tuan rumah, jangan sampai mereka datang duluan dan mencoba alat terlebih dahulu," ucap Dian.
(Baca Juga: Asian Games 2018 - Atlet BMX Indonesia Bawa Bekal Positif dari Banyuwangi dan Belgia)
Rencananya, tim senam artistik Indonesia akan berlatih di Ragunan dengan alat yang didapat dari bantuan Asian Gymnastics Union (AGU) untuk Kejuaraan Asia Senam Artistik Junior 2018.
Untuk disiplin ritmik, Dian melihat kesempatan untuk Indonesia sangat minim untuk bisa berbicara banyak.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar