Walhasil jumlah keuntungan penjualan Jersey yang diterima klub terbilang sangat kecil.
"Terlebih lagi, mendatangkan pemain bintang tak menambah pembelian jersey baru sebanyak yang orang-orang pikirkan. Yang membeli jersey pemain baru sering kali adalah orang yang terbiasa atau berencana membeli jersey dan kemudian memilih membeli jersey pemain baru daripada pemain lama," ucap Cohen lagi.
(Baca Juga: VIDEO - Gol Tendangan Bebas Suso Menangkan Milan, Bikin Kiper Lawan Cengo)
Cohen juga menambahkan klub tidak mungkin membuat sendiri jersey mereka karena mereka tak memiliki jaringan distribusi sebesar apparel kenamaan.
"Klub-klub sepak bola tidak punya akses dan sumberdaya untuk melakukan distribusi global. Bahkan klub sepak bola terbesar terbilang bisnis yang kecil jika dibandingkan dengan Nike dan Adidas. Sebagai perbandingan Pendapatan Nike selama 3 bulan masih lebih besar dari pendapatan Chelsea selama 112 tahun," tutup Cohen.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | Independet.co.uk |
Komentar