"Pada bulan Mei, aku bertemu Presiden Erdogan di London dalam acara amal dan pendidikan. Aku sadar bahwa foto kami akan menjadi pembicaraan di media Jerman, namun foto tersebut nggak berhubungan dengan politik. Aku adalah seorang pemain sepakbola bukanlah politisi, dan pertemuan kami nggak ada hubungannya dengan kampanye politik."
Berselang 3 jam, Ozil lalu kembali mengunggah surat terbuka, kali ini berisi tentang curahan hatinya tentang DFB dan sponsor yang nggak memberikan dukungan kepadanya.
Mantan pemain Real Madrid ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap DFB dalam menangani masalahnya tersebut, apalagi saat pertemuannya dianggap seabgai penyebab performanya di Piala Dunia 2018 menurun dan menjadi salah satu faktor kegagalan Jerman pada ajang tersebut.
(Baca juga: Deretan Momen Romantis Greysia Polii Ketika Dilamar Sang Kekasih, Nomor 4 Enggak Kuat!)
"Dengan berat hati dan banyak pertimbangan atas kejadian belakangan ini, aku nggak akan lagi bermain untuk Jerman di level internasional selagi aku merasakan rasisme dan sikap tidak hormat."
"Aku telah mengenakan kostum Jerman dengan penuh rasa bangga dan kegembiraan, tapi tidak saat ini. Keputusan ini sangat sulit untuk dibuat karena aku selalu memberikan segalanya bagi rekan-rekan, staf pelatih dan orang-orang baik di Jerman."
"Namun ketika para petinggi DFB memperlakukanku seperti sekarang ini, nggak menghormati garis keturunan Turki yang aku punya dan dengan egois menyebutku melakukan propaganda politik, maka aku rasa sudah cukup."
"Itu bukan alasanku bermain sepakbola, dan aku nggak akan diam saja tanpa melakukan apapun. Rasisme seharusnya nggak akan pernah bisa diterima," tulis Ozil mengenai alasannya pensiun dari Der Panzer.
Editor | : | Muhammad Shofii |
Sumber | : | Instagram.com, fourfourtwo. hai.grid.id |
Komentar