"Memang awal-awal Bang Soo-hyun mengatur tempo permainan di mana dia terus menekan saya dan saya tidak bisa berkembang," kata Susy soal kekalahan pada set pertama.
Setelah kalah pada set pertama, Susy bangkit dengan reli-reli panjang dan merebut set kedua.
Saat itu, pertandingan bulu tangkis menggunakan sistem pindah kok dengan poin teratas yaitu 11 pada setiap set.
"Masuk ke babak kedua saya sudah mulai menemukan strategi atau mungkin pola-pola permainan yang menjadi keunggulan saya dengan reli-reli panjang. Kemudian itu membuat Bang Soo-hyun sedikit kesulitan untuk menyerang. Agak sedikit mempercepat tempo permainan," kata Susy.
"Set kedua saya bisa menguasai dan bisa mengalahkan Bang Soo-hyun," tutur dia.
(Baca Juga: Inilah Wanita Tangguh Indonesia di Asian Games 2018 Cabang Angkat Besi)
Susy melanjutkan cerita ketika kepercayaan dirinya mulai meningkat pada set penentuan sehingga berujung dengan gelar juara dunia 1993.
"Di set ketiga dan seperti biasa mungkin saya lebih percaya diri karena saya yakin saya lebih kuat dari dia pada saat reli," ucap Susy.
"Di gim ketiga seperti biasa begitu saya menemukan pola permainan saya maka lebih enjoy mengeluarkan semua permainan saya dan bisa mengatur permainan," kata dia.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | badmintonworld.tv |
Komentar