"Kalau dilihat dari ranking, kemampuan pasangan yang masuk top 10 itu sudah rata semua, tetapi tergantung di lapangan. Kalau saya melihat dari faktor non-teknis, siapa yang siap mentalnya," tutur Fajar.
"Selain itu, karena bermain Istora kami sibuk dengan teman yang minta tiket. Kadang kami suka terganggu dengan hal itu dan suka kepikiran. Nanti untuk Asian Games, kami harus bisa mengatur waktu buat keluarga dan teman karena kami tetap harus fokus dengan Asian Games yang penting."
Sebelum turun pada Asian Games, Fajar/Rian akan mewakili Indonesia pada Kejuaraan Dunia 2018 yang berlangsung di Nanjing, China, 30 Juli-5 Agustus.
"Sebelum kejuaraan dunia saya kebanyakan latihan kaki karena penguatan kaki sangat penting. Saat bermain rubber, kaki saya suka kendor dan sedikit lemah.
(Baca juga: Asrama Pelatnas PBSI di Cipayung Sudah Selesai Direnovasi)
"Fokus latihan saya dalam dua minggu ini adalah menguatkan kaki. Itu merupakan program latihan dari Koh Herry setelah latihan. Program yang saya jalani sudah berat sehingga kami tidak perlu latihan sendiri menghadapi dua turnamen besar. Jadi, kami menggunakan waktu untuk istirahat daripada over latihan."
Selain Marcus/Kevin dan Fajar/Rian, Indonesia juga menurunkan Berry Angriawan/Hardianto dan Wahyu Nayaka Arya P/Ade Yusuf Santoso pada kejuaraan dunia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar