Atlet tersebut harus memiliki fokus, koordinasi mata-tangan, dan mentalitas oke di lapangan untuk menjadi pemanah yang bagus.
Pelbagai hal itulah yang kini terus diasah oleh skuat panahan Indonesia menuju Asian Games (AG) 2018 yang digelar di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September.
Kini, pelatih kepala tim nasional panahan Indonesia, Denny Trisyanto, membawa anak asuhnya untuk berlatih di lapangan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di Surabaya, Jawa Timur, hingga 13 Agustus.
Diananda Choirunisa dkk harus pindah tempat berlatih dikarenakan Panitia pelaksana AG (Inasgoc) sedang melakukan sterilisasi lapangan Panahan GBK untuk hajatan empat tahunan tersebut.
Perpindahan ke Surabaya memang membawa dampak positif untuk para atlet. Pasalnya, latihan akan dipermudah dengan adanya lab, toko dan perlengkapan alat panah yang tersedia di kota pahlawan.
"Di Surabaya itu sangat diperhatikan ya alat-alat penunjang kami latihan," tutur Riau Ega Agatha, kepada BolaSport.com.
Perihal program latihan, Ega mengaku tak ada perbedaan dengan latihan di Jakarta. Namun, Ega mengaku sedang terus diasah mental spiritual pribadi jelang pertandingan.
Karena menurut Ega, mental spiritual itu sangat penting saat seseorang memanah dan bertanding dengan lawan yang secara peringkat lebih oke.
Hal-hal non-teknis seperti inilah yang sebenarnya sering luput dari perhatian.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar