Pelatih ganda putra nasional China, Zhang Jun, menilai hasil buruk yang didapat skuat bulu tangkis negerinya dalam beberapa turnamen penting terakhir bisa menjadi bekal bagus untuk menjalani Kejuaraan Dunia 2018.
Tahun ini, kejuaraan dunia akan digelar di Nanjing, China, mulai 31 Juli hingga 5 Agustus mendatang.
Meski tak lagi memiliki sosok-sosok pemain yang menjadi momok bagi lawan-lawan dari negara lain, bermain di hadapan publik sendiri akan memberi keuntungan psikologis bagi Lin Dan dkk.
(Baca juga: Tyson Fury Berang Joshua dan Wilder Gagal Bertarung)
"Sebetulnya, kekalahan bisa menjadi hal bagus, terutama menjelang Kejuaraan Dunia dan Asian Games 2018," ucap Zhang Jung kepada Ace21 yang dilansir BolaSport.com dari First Post, Jumat (27/7/2018).
"Kami bisa menemukan masalahnya dan belajar dari kekalahan-kekalahan tersebut," kata Zhang lagi.
Sejarah mencatat, China adalah negara yang paling sukses dalam cabang olahraga bulu tangkis.
Pada Olimpiade misalnya. Skuat tepok bulu Negeri Tirai Bambu sukses menyapu bersih medali emas pada Olimpiade London 2012.
Suatu prestasi yang belum pernah diraih negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Namun, torehan tinta emas tersebut tidak berlanjut pada Olimpiade berikutnya yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, dua tahun lalu.
Pada Olimpiade Rio 2016, jumlah raihan medali emas China berkurang menjadi tinggal dua keping.
Tahun ini, senjakala bulu tangkis China kian terasa ketika untuk kali pertama sejak tahun 1984, tim putri mereka gagal menembus babak final Piala Uber.
He Bingjiao dkk tersingkir dari Piala Uber 2018 setelah dikalahkan Thailand, yang di sisi lain justru mencetak sejarah dengan mencapai final Piala Uber pertama mereka.
(Baca juga: LeBron James Sesali Nama Anaknya)
Kegagalan tim putri China tersebut memicu pemutusan hubungan kerja alias PHK untuk sang pelatih, Zhang Ning.
Wajah China terselamatkan setelah tim putra berhasil menjuarai Piala Thomas.
Meski begitu, bukan berarti perjalanan para pemain putra China pada Kejuaraan Dunia 2018 akan mudah.
Pada nomor tunggal, Lin Dan, Chen Long, dan Shi Yuqi, masih terus berjuang melawan inkonsistensi performa masing-masing.
Pun demikian pada nomor ganda. Sejauh ini, favorit juara pada nomor ini justru dipegang oleh pasangan Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | First Post |
Komentar