Sorak kemenangan, kalungan medali, dan pujian karena berhasil mengharumkan nama bangsa sudah pernah ia rasakan. Kali ini, sang jawara harus berjuang untuk pengobatan putranya yang sejak lahir mengidap Asteria Esofagus.
![](https://cdn.grid.id/crop/0x0:0x0/700x0/photo/bolasport/medium_fcb5fc135b19912c34e641df463348a3.jpg)
Asteria Esofagus merupakan kelainan yang terjadi pada saluran kerongkongan yang tidak berkembang sebagaimana mestinya. Esofagus bagian bawah justru tersambung dengan saluran napas sehingga menyebabkan gangguan pernafasan, pencernaan, bahkan gangguan pada jantung.
Faris tidak bisa menelan makanan ataupun minuman, ia hanya bisa menjilatnya. Hal ini membuat berat badan Faris hanya berkisar 10 kg, jauh di bawah berat badan anak usia 2,5 tahun pada umumnya.
![](https://cdn.grid.id/crop/0x0:0x0/700x0/photo/bolasport/medium_ba325fbbfb8c1eace82fb8a171db654c.jpg)
"Jurnalisme bukan hanya sekedar memberikan informasi kepada pembaca, tetapi jurnalisme juga menggerakkan orang, membangkitkan empati, dan solidaritas sosial umat manusia," kata Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, saat pembukaan FFK 2018 seperti dikutip BolaSport.com.
"Dengan adanya pemberitaan ini, terbukti sudah bisa menggerakkan orang. Winarni mengaku sudah mulai mendapatkan bantuan dari Kemenpora, masyarakat lewat portal kitabisa.com dan hingga saat ini sudah terkumpul dana sebesar Rp 150 juta. Sungguh, ini bukti bahwa orang Indonesia punya hati untuk pengobatan anak Winarni," ujar dia.
Penggalangan dana untuk Winarni ditargetkan bisa mencapai Rp 300 juta.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |