Empat anggota band Pussy Riot yang memasuki lapangan pertandingan pada final Piala Dunia 2018 dibebaskan dari penjara.
Anggota grup band tersebut dibebaskan setelah menjalani 15 hari masa hukuman di penjara kata seorang pengacara, Nikolai Vasilyev pada Rabu (1/7/2018).
Dilansir BolaSport.com dari The Moscow Times, mereka dibebaskan pada Selasa malam waktu setempat.
(Baca juga: Hari Terakhir Liburan, Kylian Mbappe Santai di Tengah Laut)
Pussy Riot merupakan salah satu grup band punk di Rusia, mereka juga dianggap anti dengan Kremlin.
Mereka menjadi pusat perhatian setelah pada 2012 lalu salah satu anggotanya ditangkap kepolisian Rusia.
Setelah melakukan aksi protes berlebihan untuk Vladimir Putin yang dilakukan di Katedral Ortodoks Rusia, Moskow.
(Baca juga: Belum Bergabung dengan Tim, Penyerang Timnas Inggris Masih Sibuk dengan Sang Istri)
Semua anggota band tersebut ditahan oleh pihak kepolisian Rusia setelah berhasil memasuki lapangan pertandingan final Piala Dunia 2018.
Members of Russian protest group Pussy Riot who disrupted World Cup final detained moments after being released from jail. https://t.co/itQX52JDC3 pic.twitter.com/NKD0DjTkws
— ABC News (@ABC) 31 Juli 2018
Pertandingan yang mempertemukan timnas Prancis melawan timnas Kroasia sempat terhenti akibat ulah anggota band tersebut.
Memasuki menit akhir pertandingan, para anggota band Pussy Riot menerobos masuk kelapangan hingga membuat laga terhenti sejenak.
(Baca juga: Marco Asensio Mengejek David de Gea, Penggemar: Dia Sangat Tidak Sopan!!)
Tindakan tersebut mereka lakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan FIFA yang dianggap melenceng dari peraturan.
Mereka dianggap melakukan pelanggaran yang membuat semua anggota grup tersebut mendapat hukuman 10 hingga 15 hari penjara.
(Baca juga: Begini Aksi Trio Legenda Juventus saat Menerima Tantangan Bermain Skateboard)
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | Themoscowtimes.com |
Komentar